Skakmat!!
Di petak yang penuh akan jiwa yang mati terhormat ini, kami saling mengeleminasi
Panggung hukum rimba masih berlaku, memakan atau dimakan
Kami beradu pola pikiran, beradu siapa yang paling terdepan langkahnya
Ini bukan tentang nasib dan takdir, tapi tentang perjuangan
~Pawn: "akulah disini!!! paling lemah tetapi akulah yang memimpin garda depan pada pengabdianku untukmu sang raja. Kami takkan gentar walau guntur menggelegar, sebagai bukti kesetiaan. di tanah ini kami lahir dan kembali."
Paling depan ia menghadang
Memastikan setiap sudut tak ada yang melewati batas
Paling lemah tetapi memastikan takkan ada yang melintasinya
~Rook: "aku memantau gerak-gerik dari sudut arena peperangan, jarang berandil dalam pertempuran. Tapi... Disaat yang mulia raja mulai terpuruk, disaat itulah aku akan menggantikannya",
ini bukan tentang status, melainkan nyawa!
Meruduk kuat, memukul mundur lawan
Mengendap-endap dari sudut pertempuran
~Knight: "anda tahu? mengapa sang raja mempercayaiku kuda ini? Ya, tugasku mengacak-acak Medan pertempuran. Karena itulah keahlianku, ayo majuu!! Ksatria kuda!!"
Melompat kesana-kemari
Mengacaukan formasi solid
Menyerang dengan gerak tak terpikirkan
~Bishop: "akulah Mentri, seorang Duke. sang pengawal Raja dan Ratu, berdiri tegak menantang tepat disampingnya. dimanapun sang Ratu merapah, tepat dibelakangnya aku meng-carrynya. Disaat engkau lengah wahai musuhku, disaat itulah engkau tiada"
Bersembunyi di tempat tak terduga
Dalam diam ia memantau
Dalam gerak ia memberi kejutan
~Queen: "Aku sang Dominator, menguasai ritme setiap sisi tanah pertempuran ini!!! Akulah yang terkuat, menjaga sang Raja tepat disisinya. Aku akan mengarahkan pedang kerajaan ini tepat di leher sang musuh. Dan jika Aku tiada... Maka pertempuran untuk kerajaan ini akan kacau balau"
Kan ku terobos pertempuran ini
Tuk mengakhiri perselisihan ini
Jika aku tiada, maka aku gagal
~King: "Aku... Sang pemimpin yang malang. termakan oleh usia, membuatku tidak bisa bergerak bebas. Disaat pasukanku maju ke Medan pertempuran, Aku hanya bisa menyaksikan kesetiaan mereka melawan musuh di negeri yang penuh darah ini. Tiada henti kalian para cadre bekerja keras, berjuang demi kerajaanku. Aku... Sang penguasa, mengayomi para penghuni di kawasanku. Aku tidak boleh tiada!!! jika Aku mati ditempat seperti ini, maka kerajaan ini akan diujung tanduk kehancuran."
Penguasa mutlak diam dalam kelemahannya
Hanya berharap pada pasukannya yang menginginkan kemenangan
Jika sang raja tiada, maka negri ini akan jatuh dalam kehancuran
Dalam kegelapan ruang, tempat bayang-bayang membara
Perasaan malapetaka, tempat teror merajalela, desir angin menusuk dingin tulang-tulang
Janji ksatria, tiada yang padam, menunjukkan bukti sumpah setia
Kemanapun Anda merapah, kami akan selalu mengawasi tiada yang luput dari pandanganku
Prajurit pantang asa, Berdiri tegak menantang disana digaris depan
Berteriak lantang untuk jiwa yang hilang, untuk mereka yang selalu tersingkirkan
Pedang bertabrakan dalam baju zirah, baja dan darah menyatu dalam kekejaman
Terikat oleh amarah, hingga cahaya memudar, keselamatan dan kehancuran sepenuhnya di tangan para penguasa
Di penghujung pertarungan akhir yang panjang, antar kekaisaran
Sang Raja melihat setiap gerakan yang mengejutkan, dia hanya bisa merenungi, menatap segara mengingatkan semua jiwa para pejuang
Ketika engkau mendengar kata-katanya, maka engkau sudah tahu jika itu sudah terlambat
Dengan pekiknya yang menggelegarkan membelah langit, menunjukkan kekuatannya yang mutlak "Skakmat!!"
Komentar
Posting Komentar